Gerobak Cireng Ayam Suwir di Jepara, Jajanan Murah yang Bikin Nagih!
SIINMEDIA, Jepara – Gerobak Cireng Ayam Suwir yang berada di depan Lapangan Kenari Sport Center, Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, selalu menarik perhatian para pembeli. Meski terkadang hanya satu atau dua orang, pelanggan terus berdatangan silih berganti untuk menikmati jajanan khas ini.

Keunikan Cireng yang Tetap Kenyal Meski Dingin
Fanni Setiawan (34), pemilik gerobak cireng, mengatakan bahwa keunikan cireng yang ia jual terletak pada teksturnya yang tetap kenyal meskipun sudah dingin. Tak hanya itu, isian ayam suwir yang melimpah membuat pelanggan ketagihan untuk kembali membeli.
“Cireng kami ini punya ciri khas, kulitnya tetap kenyal, bumbu ayam suwirnya terasa, dan isinya banyak. Dijamin bikin nagih,” ujar Fanni sambil menggoreng cireng pada Sabtu (3/8/2024).
Harga Terjangkau, Lokasi Jualan Berpindah
Selain kelezatannya, harga yang ditawarkan juga sangat ramah di kantong. Hanya dengan Rp1.000 per buah, pelanggan sudah bisa menikmati cireng dengan rasa yang gurih dan isian yang melimpah.
Fanni memulai jualan sejak pagi, tepatnya pukul 06.30 hingga 13.00 WIB di depan Lapangan Kenari Sport Center. Setelah itu, ia kembali berjualan di sore hingga malam hari, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB, di depan Balai Desa Purwogondo. Lokasi berjualan di malam hari ini hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempatnya berjualan pagi hari.
Jual 500 Cireng Per Hari, Bermodal Keberanian Usaha
Menariknya, Fanni tidak membuat sendiri cireng yang ia jual. Ia mendapatkannya dari seorang pedagang di Desa Bandungrejo, Kecamatan Kalinyamatan. Meski demikian, dalam sehari ia mampu menjual lebih dari 500 buah cireng.
“Saya nggak bikin sendiri, ambil dari teman, sistemnya bagi hasil. Biasanya dalam sehari bisa habis lebih dari 500 biji,” katanya.
Fanni baru menekuni usaha ini selama sekitar satu bulan. Sebelumnya, ia bekerja di sebuah pabrik di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, selama delapan tahun. Namun, setelah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ia memutuskan untuk mencoba berjualan cireng sebagai langkah awal dalam dunia usaha.
“Awalnya saya kerja di pabrik selama delapan tahun, tapi kena PHK. Akhirnya coba jualan ini dulu sambil melatih mental usaha. Kalau sudah pengalaman, rencananya mau bikin sendiri,” ungkapnya.
Rencana Mengembangkan Usaha Cireng
Meski baru seumur jagung, usaha cireng ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah, Fanni semakin yakin untuk terus mengembangkan usahanya dan berencana membuat produknya sendiri di masa depan.
Semoga usaha Fanni terus berkembang dan menginspirasi banyak orang untuk memulai bisnis mereka sendiri!